Pendampingan Da’iyah Kampung Untuk Deteksi Dini Ektrimisme Melalui Penguatan Moderasi Beragama
Main Article Content
Abstract
Pemberdayaan ini bertujuan untuk melakukan perubahan pola pikir da’iyah agar mampu melakukan upaya deteksi dini pada ekstrimisme melalui pemahaman moderasi beragama, khususnya di kecamatan Solokuro. Selain itu melalui kegiatan ini diharapkan mampu mendorong para da‟iyah untuk terlibat aktif dalam gerakan moderasi beragama sehingga mampu mencegah ekstrimisme kekerasan di masyarakat. Kegiatan ini menggunakan metode Participatory Action Research (PAR). Kegiatan dimulai dari identifikasi masalah, dilanjutkan dengan perencanaan aksi yang disusun secara partisipatif bersama seluruh stakeholder pendampingan. Langkah berikutnya adalah melakukan kegiatan aksi dan diakhiri dengan evaluasi-refleksi. Berdasarkan proses pemberdayaan pada da‟iyah ini dapat dihasilkan bahwa para da’iyah memiliki kesadaran bahwa perilaku ekstrimisme dapat terjadi di lingkungan masyarakatnya. Oleh karena itu perlu bekerjasama dengan seluruh komponen masyarakat untuk melakukan deteksi dini atas perilaku ekstrimisme kekerasan yang terjadi di msyarakat, para da’iyah berkomitmen untuk menjaga lingkungan masyarakat agar terhindar dari perilaku ekstrim, melalui forum daiyah yang terbentuk untuk menyebarkan gagasan moderasi beragama agar masyarakat semakin meyakini bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya milik sekelompok orang semata.
Downloads
Article Details
How to Cite
References
Afandi Agus, dkk, 2017. Modul Participatory Action Research (PAR), Surabaya : LPPM UIN Sunan Ampel
Chambers, Robert, 1996. Participatory Rural Appraisal Memahami Desa Secara Partisipatif. Yogyakarta:Kanisius
Daniel, Moehar. (2008). PRA : Pendekatan Efektif Mendukung Penerapan Penyuluhan dalam Upaya Percepatan Pembangunan Pertanian, Jakarta : PT Bumi Aksara.
Engineer, Aşghar Ali. (1999) Islam dan Teologi Pembebasan, terj. Agung Prihantoro, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Fadl, Khaled Abou. (2006) Selamatkan Islam dari Muslim Puritan, terj. Helmi Mustofa. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta
Fahrudin, Adi. 2011. Pemberdayaan Partisipasi & Penguatan Kapasitas Masyarakat, Bandung:Humaniora
Fakih, Mansour. (2004). Pendidikan Populer Panduan Pendidikan Metode Kritis Partisipatoris, Yogyakarta : Insist Press.
Freire, Paulo. (2008). Pendidikan Kaum Tertindas, Semarang, Pustaka LP3ES. Imarah.
Muhammad. (1989). Perang Terminologi Islam Versus Barat, Jakarta: Logos.
Juergensmeyer, Marx. (2002) Teror Atas Nama Tuhan : Kebangkitan Global kekerasan Agama, Jakarta: Nizam Press & Anima Publishing.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id. Diakses tanggal 4 Agustus 2019.
Kathīr, Ibn. (1992) Tafsīr al-Qur'ān al-'Aẓīm, Beirut: Dār al-Fikr.
Lawrence, Bruce. (1990). Defenders of God: The Fundamentalist Revolt Against The Modern Age, New York: I.B. Tauris.
Lutfiyah, Lujeng. Ahmad Badrut Tamam, dan Alimul Muniroh. “Deradikalisasi Pemahaman Alquran: Pendampingan Masyarakat Rawan Terpengaruh Gerakan Islam Garis Keras”. Mutawâtir: Jurnal Keilmuan Tafsir Hadis. Volume 6, Nomor 1, Juni 2016. Hal 85-112.
Machendrawaty, Nanih, 2001. Pengembangan Masyarakat Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muhammad Husain, Abdul Munim. 2012. Al- Wasathiyyah al-lslamiyyah Kamanhaji Fikrin wa Haydtin. (tt) : Dar Nasyiri li al-Nasyr al-Elektroni.
Munawwir, Ahmad Warson (1884). Kamus Al-Munawwir. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Progresif.
Qardhawy, Yusuf. 1997. Membangun Masyarakat Baru. Jakarta: Gema Insani Press Rouf, Abd. Muhammad. Amin. “Prinsip dan Fenomena Moderasi Islam dalam Tradisi
Hukum Islam”. Jurnal Al-Qolam. Vol 20. Edisi Khusus Desember. 2014. Hal 23-32.
Thoha, Anis Malik. Tren Pluralisme Agama. Jakarta: Perspektif.
Umar, Ahmad Mukhtar (2008). Mu`jam al-Lughah al-Arabiyah al- Muashirah. Mesir: Qahirah : Alamul Kutub.
Ya‟qub, Mustafa Ali. (2006). Radikalisme dan Metode Memahami Teks Agama Makalah Seminar Nasional Islam dan Terorisme.
al-Zarqānī. Muḥammad „Abd al-Aẓīm. (tt) Manāhil al-‘Irfān fī ‘Ulūm al-Qur’ān, Beirut: Dar al-Fikr.
Zuhdi, Nasiruddin (2015). Ensiklopedi Religi. Jaga Karsa, Jakarta: Republika.