Problematika Pola Komunikasi Dalam Pembelajaran Al-Quran Pada Penyandang Disabilitas Sensorik Tunarungu

Main Article Content

Intihaul Khiyaroh

Abstract

Dalam proses pembelajaran al-Quran pada siswa penyandang disabilitas sensorik tunarungu menjadi problem tersendiri saat guru mengajarkan materi, mulai dari memunculkan suara sampai bisa melafalkan huruf hijaiyah. Kurangnya tenaga ahli dalam mengajar dan pola komunikasi yang tidak efektif membuat siswa tidak terlalu minat dengan materi al-Quran. Dengan menggunakan pola komunikasi total membuat ada sedikit keinginan siswa untuk terus belajar huruf hijaiyah, bacaan sholat dan doa sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara guru, siswa dan orang tua tentang pola komunikasi dalam proses pembelajaran al-Quran.


 


In the process of learning the Koran for students with hearing impairments, it becomes a problem in itself when the teacher teaches the material, starting from producing sounds to being able to pronounce the hijaiyah letters. The lack of experts in teaching and ineffective communication patterns mean that students are not very interested in Al-Quran material. By using a total communication pattern, there is little desire for students to continue learning hijaiyah letters, prayer readings and daily prayers. This research uses observation and interview methods of teachers, students and parents regarding communication patterns in the Al-Quran learning process.

Article Details

How to Cite
Khiyaroh, I. (2023). Problematika Pola Komunikasi Dalam Pembelajaran Al-Quran Pada Penyandang Disabilitas Sensorik Tunarungu. Alamtara: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 7(2), 164-177. https://doi.org/10.58518/alamtara.v7i2.2332
Section
Articles

How to Cite

Khiyaroh, I. (2023). Problematika Pola Komunikasi Dalam Pembelajaran Al-Quran Pada Penyandang Disabilitas Sensorik Tunarungu. Alamtara: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 7(2), 164-177. https://doi.org/10.58518/alamtara.v7i2.2332

References

Referensi

Formanika KS. (2014). Komunikasi Total sebagai Model Komunikasi pada Anak Tunarungu (Studi Kasus pada Siswa Smulb Negeri Bontang). Jurnal Ilmu Komunikasi, 2 (2), 213-222

Frieda, Mangunsong. (2014). Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Jilid 1. Jakarta: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3).

Hallahan dan Kauffman. (1991). Exceptional Children (Introduction to Special Education), Fifth Edition. University of Virgina: Prentice-Hall International, Inc.

Kirk & Miller. 1986. Reliability and Validity in Qualitative Research, Vo. 1, Beverly Hills: Sage Publication. Knapp, Mark L., J. A. Hall. (2010). Nonverbal communication in human communication. New York: Rinehart & Winston.

Liliweri, Alo. (2015). Komunikasi Antarpersonal. Jakarta: Kencana. Kirk & Miller. 1986. Reliability and Validity in Qualitative Research, Vo. 1, Beverly Hills: Sage Publication.

Knapp, Mark L., J. A. Hall. (2010). Nonverbal communication in human communication. New York: Rinehart & Winston.

Liliweri, Alo. (2015). Komunikasi Antarpersonal. Jakarta: Kencana.

Sambas, Syukardi. (2015). Sosiologi Komunikasi. Bandung. Pustaka Setia.

Saputri, A. (2017). Analisis Pola Komunikasi pada Siswa Tunarungu di Smalb Dharma Asih Kota Pontianak. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 6(6).

Somad. (2009). Pengembangan Keterampilan Oral/Aural, Manual dan Komtal. Bandung: BPG SLB Provinsi Jawa Barat.

Somad dan Hernawati. 1996). Ortodidaktik Tunarungu. Jakarta: Depdikbud.

Somatri, T Sutjihadi. (2004). Identifikasi Anak Luar Biasa. Jakarta: Dikdasmen.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: ALFABETA.

Sulastri. (2013) Meningkatkan Kemampuan Komunikasi melalui Metode Komunikasi Total bagi Anak Tunarungu Kelas II Di SLB Kartini Batam. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, 2 (2), 210-219

Susanto Harry, Eko. (2018). Komunikasi Manusia: Teori dan Praktek dalam Penyampaian Gagasan. Jakarta: Mitra Wacana Media.