Peran Pesantren dalam Penguatan Moderasi Beragama di Indonesia
Main Article Content
Abstract
Religious pluralism and diversity are undeniable social facts. Indonesia is a country composed of various ethnicities, religions, and races. Furthermore, social conflicts in the name of religion have persisted to this day. This issue arises because many religious followers in Indonesia tend to prioritize exclusive and radical ideologies, resulting in rigid and harsh characters. Educational institutions, particularly Islamic boarding schools (pesantren), play a crucial role in mitigating these religious conflicts in Indonesia. One of their significant roles is instilling strong religious moderation, thereby producing pesantren alumni who can become peace agents for Indonesia and the world. Given its function as an Islamic educational institution, pesantren is a vital place for spreading both inclusive and exclusive religious values. However, pesantren are expected to function as Islamic educational institutions that can produce moderate and tolerant students. This goal can be achieved through religious education focused on the values of religious moderation.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Copyright on any article is retained by the author(s).
- The author grants the journal, right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work’s authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal’s published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
- The article and any associated published material is distributed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
How to Cite
References
Abdurrahman Mas’ud, Dari Haramain ke Nusantara: Jejak Intelektual Arsitek Pesantren, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006.
Abdurrahman Wahid, Menggerakkan Tradisi; Esai-esai Pesantren, Yogyakarta: KIS, 2001.
Abdul Aziz, et al., Ensiklopedi Islam IV, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1994.
Alwi Shihab, Islam Inklusif , Bandung: Mizan, 2002.
Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, Jakarta: Bina Aksara.1995.
Akbar S. Ahmed, Islam sebagai Tertuduh, Bandung: Arasy Mizan, 2004.
Agus SB, Darurat Terorisme Kebijakan Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi, (Jakarta: Daulat Press, 2014.
Abdurrahman Wahid, “Pondok Pesantren Masa Depan”, dalam MarzukiWahid, dkk. (ed.), Pesantren Masa Depan,, Bandung: Pustaka Hidayah, 1999.
al-Qurţūbī, Al-Jāmi' li Aḥkām al-Qur'ān, Kairo: Dār al-Kitāb al-'Araby li al-Ṭibā‘ah wa al-Nashr, 1967.
Aḥmad bin Fāris, Mu’jam Maqayīs al-Lughah, Beirut: Dār al-Fikr, 1979.
Agil asshofie, Radikalisme Gerakan Islam, http://agil asshofie.blogspot.com/2011/10/radikalisme-gerakan-politik.html, diakses pada 19 Mei 2024.
Bassam Tibi, Ancaman Fundamentalisme: Rajutan Islam Politik dan Kekerasan Dunia Baru, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2000.
Franz Magnis Suseno,. Etika Jawa Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa, Jakarta: PT. Grasindo Utama, 2001.
Fatah Syukur, Dinamika Pesantren dan Madrasah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007
Ibn Manẓūr, Lisān al-‘Arab t.tp.: Dār al-Ma‘ārif. t.th
Ibn Kathīr, Tafsīr al-Qur'ān al-'Aẓīm, Beirut: Dār al-Fikr, 1992.
Jajat Burhanuddin, Mencetak Muslim Modern: Peta Pendidikan Islam Indonesia, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006.
Khamami Zada, Islam Radikal: Pergumulan Ormas-ormas Islam Garis Keras di Indonesia, Jakarta: Teraju, 2002. Roxanne L. Euben, Musuh dalam Cermin: Fundamentalisme Islam dan Batas Rasionalisme Modern, Jakarta: Serambi, 2002.
M. Amin Abdullah, Pendidikan Agama Era Multikultural-Multireligius, Jakarta: PSAP, 2005.
Mark Jurgensmeyer, Terorisme Para Pembela Agama, Yogyakarta: Terawang Press, 2003.
Mustofa, I., & Raikhan, R. (2023). Pembinaan Madrasah Jalur Formal Di Pesantren (Telaah Implementasi UU Nomor 18 Tahun 2019). Darajat: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 6(1), 30-39. https://doi.org/10.58518/darajat.v6i1.1639
Mustofa, Bingkai Teologi Kerukunan Umat Beragama di Indonesia, Jakarta: Pustaka Press, 1997
Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning dan Tarekat, Bandung: Mizan, 1995.
Marwan Saridjo, Pendidikan Islam dari Masa ke Masa: Tinjauan Kebijakan terhadap Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Yayasan Ngali Aksara, 2010.
M. Bahri Ghazali, Pendidikan Pesantren Berwawasan Lingkungan: Kasus Pondok Pesantren An-Nuqayah Guluk-Guluk Sumenep, Madura , Jakarta: Pedoman Ilmu, 2001.
Nurcholish Madjid, Bilik-Bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta: Paramadina, 1997.
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Cemerlang, 2005.
Prayogo, T. I., Nisrina Rifdah, Amelda Dahni, Mahayu Fanieda, Zatul Faidah, & Malika Fildzah Nur Shabrina. (2023). Internalisasi Nilai-Nilai Tauhid Dalam Pengembangan Sains dan Teknologi (Studi Kasus Unida Gontor). Madinah: Jurnal Studi Islam, 10(2), 239-254. https://doi.org/10.58518/madinah.v10i2.1882
Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan, www.pesantren.net., akses tanggal 17 Mei 2024.
Surat Edaran Direktorat Jenderal Kelembagaan Islam, Nomor : DJ.I/PP.00.7/940/2008 tanggal 29 Juli 2008, www.kemenag.go.id., akses tanggal 18 Mei 2023.
Saifuddin Amir, Pesantren, Sejarah dan Perkembangannya, Bandung: Pustaka Pelajar, 2006.
Tempo.com dari, https://nasional.tempo.com ―Jokowi usul ganti istilah radikalisme jadi manipulator-agama‖ Diakses pada tanggal 19 Mei 2023
Teks “Piagam Madinah” bisa dilihat dalam Ibn Hishām, Al-Sīrah al-Nabawiyah, bag. 1, ed. Musṭafā al-Saqā, Mesir: Maktabah wa Maṭba‘ah Musṭafā al-Bābi al-Ḥalabi, 1955.
Tafsir Maḥmūd al-Alūsī, Rūḥ al-Ma‘ānī, Beirut: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1994
Tim Penyusun, Modul Pengembangan Wadah Kerukunan Umat Beragama, Jakarta: Puslitbang Kemenag RI, 2016
Wawan H. Purwanto, Terorisme Undercover: Memberantas Terorisme hingga ke Akar-aakarnya, Mungkinkah?, Jakarta: CMB Press, 2007.
Yūsuf al-Qarḍāwī, Ghayr al-Muslimīn fi al-Mujtama' al-Islāmī, Kairo: Maktabah Wahbah, 1993
Youssef M. Choueiri, Islam Garis Keras: Melacak Akar Gerakan Fundamentalisme, Yogyakarata: Prisma Media Qonun, 2003.
Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Kyai, Jakarta: LP3ES, 1997.
Zuly Qodir, Radikalisme Agama di Indonesia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.
Zuhairini, et al., Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.